12.16
Unknown
No comments
Hadits Maudlu’ (palsu)
Hadits maudlu’ adalah hadits yang diciptakan serta dibuat oleh seseorang (pendusta) yang diciptakan itu disandarkan kepada Rasulullah saw secara palsu dan dusta, baik hal itu disengaja maupun tidak.
Seorang rawi yang diketahui pernah berdusta dengan menyandarkan riwayatnya kepada Rasulullah saw walaupun sekali dalam seumur hidup, riwayatnya tidak dapat diterima, walaupun telah ber taubat sekalipun.
Ciri Ciri Hadits Palsu :
1. Dari pengakuannya sendiri, seperti pengakuan seorang guru tashawuf yang berkata : “tidak ada seorangpun yang meriwayatkan hadits kepadaku. Akan tetapi kami melihat manusia sama meninggalkan Al-Qur’an, maka kami ciptakan untuk mereka hadits ini (tentang keutamaan ayat Al-Qur’an), agar mereka menaruh perhatian untuk mencintai Al-Qur’an”.
2. Petunjuk yang memperkuat adanya kedustaan, misalnya seorang rawi mengaku menerima hadits dari seorang guru, padahal ia tidak pernah bertemu dengan guru tersebut, atau menerima dari seorang guru yang telah meninggal dunia sebelum ia dilahrikan.
3. Petunjuk dari tingkah lakunya, seperti yang pernah dilakukan oleh Ghiyat bin Ibrahim dikala berkunjung ke istana Khalifah Al-Mahdi yang sedang bermain dengan burung merpati, katanya :
“Tidak syah perlombaan selain : mengadu anak panah, mengadu kuda atau mengadu burung”.
Perkataan au janahin (atau mengadu burung) adalah perkataan Ghiyats sendiri, yang spontan ia tambahkan di akhir hadits yang ia ucapkan, dengan maksud membesarkan hati Khalifah yang sedang mengadu burung merpati.
4. Dari segi matan, maknanya bertentangan dengan Al-Qur’an, hadits mutawatir, Ijma’ dan logika sehat
5. Menukil kata mutiara (adagium) orang orang yang dipandang alim yang kemudian disandarkan itu adalah berasal dari Rasulullah saw.
Motif-Motif yang Mendorong Membuat Hadits Palsu :
1. Untuk memperkuat partainya, Syiah Rafidah dikenal paling banyak membuat hadits palsu.
2. Untuk merusak / mengeruhkan agama Islam, seperti Hasan Bin Saba’ dan orang Persia-Majusi yang benci dan dengki terhadap hegemony Arab-Islam, tokoh-tokoh zindiq yang ber akidah sesat.
3. Untuk nasihat dan menarik minat hati manusia, contohnya hadits yang berlebihan dalam menerangkan pahala amal.
4. Fanatik kesukuan, kultus imam, individu, dsb
5. Mempertahankan mazhab fikih ikhtilaf.
6. Mencari muka dihadapan penguasa, contohnya hadits Ghiyats diatas.
7. Kejahilan dalam ilmu agama disertai kemauan keras untuk berbuat kebaikan.
( Bersambung ke Bag : 11)
0 komentar:
Posting Komentar